HPK
mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer
Menu Navigasi
Update! Kumpulan Puisi Romantis Rangkaian Kata Kata si Roman Picisan
Kode Iklan Atas Artikel
Roman ini sangat pintar membikin puisi romantis dan dia juga menerima pesanan-pesanan dari teman-temannya untuk di buatkan puisi romantis nya dari roman picisan.
awal mula dari sinetron ini di buka dengan adegan roman picisan yang di hukum karena dia terlambat pergi kesekolah, dia pun di hukum untuk berkeliling lapangan dan saat dia sedang menjalankan hukumannya ada seorang mahasisiwi baru yang cantik bernama wulandari.
Okey langsung saja kita ke topik pembicaraan kita ya tentang puisi-puisi romantis yang terdapat di sinetron roman picisan yang sudah susah payah kami rangkum. Silakan disimak ya.
Puisi Romantis Roman Picisan
"Aku dan jenuhku, bersama membisu. Terlalu jauh untuk meraih, bintang yang sedang ku tatap. Aku dan senyumku, mengikuti diam dan termenung meratap mimpi, yang kini hilang dalam sekejap" -Roman Picisan
"Jangan tanya sedang apa aku hari ini, karena yang kulakukan selalu sama. Sedang mencintaimu. Sedang mengharapkanmu. Setiap hari." - Roman Picisan
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Tanpa memikirkan rumitnya rumus fisika dan sulitnya perhitungan ekonomi." - Roman Picisan
"Aku dan kamu ibarat senja dan malam, saling berdampingan namun tak dapat bersatu" - Roman Picisan
"Kamu adalah ketidak pastian yang kuperjuangkan" - Roman Picisan
"Aku dan kau bagaikan laut dan pantai.. seperti api dan bara yang meninggalkan debu,, menyatu seperti sinar mentari menyentuh embun pagi.. menjadikannya tetesan air sebening kristal" - Roman Picisan
"Kata orang di Utara, mawar itu indah. Aku diam. Kata orang di Selatan, krisantemum lebih indah. Aku diam. Kata orang di Timur, melati paling indah. Aku diam. Orang di Utara, Selatan, dan Timur diam. Aku bilang, Wulandari yang terindah." - Roman Picisan
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan, Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada." - Roman Picisan
"Di penghujung hari yang hampir hilang. Ku tetap menggenggam rasaku. Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu. Hanya mampu ratapi rasaku. Dan mendoakan munculnya rasamu." - Roman Picisan
"Kupikir benci. Ternyata ku peduli. Ku rasa dendam. Ternyata rasa terpendam. Apa ini cinta?" - Roman Picisan
"Kupikir pisau itu tajam tapi perkataanmu lebih menghujam Kupikir bangkai itu busuk tapi penolakanmu lebih menusuk" - Roman Picisan
"Cintaku tak harus miliki dirimu, meski perih mengiris-iris segala janji" - Roman Picisan
"Cinta kau datang tanpa dikira, kau pergi tanpa menyapa.. Cinta kau itu indahkan dunia, tapi kau tak lupa menabur luka.. Cinta, aku mohon padamu jangan datang untuk pergi jangan berbahagia lalu menyakiti.." - Roman Picisan
"Perempuan itu bernama Wulandari, Bulan purnama artinya..bahkan bidadari.. Tapi dimataku..Wulandari adalah bahaya.. Bahkan harus dihindari" - Roman Picisan
"Kata orang benda termahalmu adalah waktu Karna hanya sekali tak bisa diputar kembali Jadi..kuberterima kasih kepada Wulandari Untuk terbuangnya waktu yang takkan kembali" - Roman Picisan
"Di penghujung hari yang hampir hilang Ku tetap menggenggam rasaku Tanpa memiliki kesimpulan tentang rasamu Hanya mampu ratapi rasaku Dan mendo'akan munculnya rasamu" - Roman Picisan
"Kata orang cinta itu buta tapi kenapa aku tetap bisa memandangi keindahanmu Kata orang cinta tak ada logika Tapi kenapa pikiranku teratur menyimpan senyumu Kata orang cinta itu menyakitkan Tapi kenapa aku tetap bertahan" - Roman Picisan
"Kamu adalah kebenaran yang harus kuingkari Kamu adalah keindahan yang tak mampu kunikmati Kamu adalah keindahan yang hadir lewat mimpi" - Roman Picisan
"Berat bibir ini terucap Perih mata ini menatap Menjelang hadirnya perpisahan Perpisahan bagiku derita Memenjarakan kenangan Menaburkan luka Tapi perpisahan punya janji Pasti akan bertemu lagi Selama bukan perpisahan abadi" - Roman Picisan
"Ketika kita menghadapi kesulitan Dan kita tidak menyerah Itulah kekuatan kita" - Roman Picisan
"Ya Allah, mungkin aku bukan orang baik Tapi aku percaya kau pasti mendengarkan do'aku ini Ya Allah, sembuhkanlah semua luka dan sakit pada Wulandari Dan jagalah dia sebaik-baiknya malam ini karena aku tidak mampu melakukannya. Aamiin" - Roman Picisan
"Apakah kamu tahu saat aku bilang aku benci kamu hatiku menjerit tak setuju Apakah kamu tahu saat aku bilang aku rela melepasmu itu kebohongan terburuk" - Roman Picisan
"Kupikir sudah lupa, Ternyata rasa itu masih ada. Mungkin hanya Wulan yang mampu merusak move on sebulan!" -Roman Picisan
"Sebulan berlalu... Dan aku hanya bisa menggenggam rindu,,, Berharap mampu lupakan.. Tanpa perlu mengingat senyummu.." - Roman Picisan
"Ini kesimpulan tentang hatiku.. Tentang rasa yang bergitu hebat Tentang rindu yang menggeliat Tentang dirimu, yang semakin berat untuk kupikat.." - Roman Picisan
"Waktu, Bukankah dia percaya sebagai pengobat luka? Tapi kenapa kini dia hadir sebagai pengingat lara" -Roman Picisan
"Saat aku lelah, Kuminta rindu Untuk pergi.. Tapi rindu, sudah tersesat, dalam labirin.. Hati.. Bersemayam abadi, agar aku terus teringat semuanya Tentang kamu..." - Roman Picisan
"Tentang rindu yang mengusik Biarlah ini jadi tanggung jawabku Pagi biarkan memburu senja.. Senja biarkan merangkul malam Karena waktu takkan mampu menyapu rinduku Tapi kamu... Kamu adalah tujuan akhir rinduku berlabuh.." - Roman Picisan
"Adakah rasa yang lebih menyakitkan, Dari hilangnya hak untuk menyapamu, Adakah rindu yang lebih menyesakan, Dari sirnahnya kebersamaan kita.." - Roman Picisan
"Kepercayaan itu ibarat kata sebuah kaca Saat kaca itu pecah, Pecahan kaca itu pun menjadi tajam Kepercayaan gue sama lo Sekarang udah pecah.. Sekarang gua adalah pecahan kaca yang tajam itu Jadi lebih baik, lo jaga jarak dari gue Karena gue bisa aja melukai lo" - Roman Picisan
"Kalau cinta sungguh mencinta, Dia tidak meminta.. Kalau cinta sungguh berharga, Dia tidak memaksa.. Senyumanmu adalah harapanku.. Bahagiamu adalah segalaku.. Meskipun senyuman dan bahagiamu.. Tanpa aku.." -Roman Picisan
"Tenang lah jiwaku, Jangan bersedih Tulus lah seperti Hujan dimalam hari Yang tidak bisa Menampilkan pelangi" - Roman Picisan
"Saat seseorang sudah berikan rasa nyaman Mengusirnya sangat menyulitkan Menggantinya hanyalah sebuah kemustahilan" - Roman Picisan
"Taukah kamu... Saat temaram hatiku terang oleh senyumu Aku serahkan rinduku untukmu Saat gerimis senja hilang oleh pelangi di matamu Aku titipkan harapanku padamu Tetaplah menjadi rembulan Di atas langit itu Agar aku selalu menatapmu" - Roman Picisan
"Kamu yang manis namun perlahan mengikis Kamu berjanji menjaga namun perlahan menabur jelaga Ku tak perlu semua indah Ku tak menginginkan bahagia Hanya satu kupinta apapun yang terjadi Kau tetap ada" - Roman Picisan
"Inilah aku... Seorang pujangga yang ingin Menjadi penjuang cinta Aku merangkai asa dengan keterbatasanku Berharap .. miliki hitungan detik yang singkat ini Untuk selalu bersamamu.." - Roman Picisan
"Cinta itu butuh waktu.. Tidak pernah datang.. lebih dahulu... Atau bahkan terlambat.. Datang.. Cinta selalu menyapa.. Pada saat yang.. Tepat.." - Roman Picisan
"Aku disini... Dan kau di seberang jalan itu, Ada lampu merah di tengah kita, Menjadi pembatas tanpa jeda Lampu merah... Berubahlah menjadi hijau, Agar tidak ada lagi yang menghalau." - Roman Picisan
"Saat malam datang tanpa hadirnya bintang kau datang berikanku cahaya saat angin semilir tak menyejukan hatiku kau hadir membawa kesejukan lewat senyumu.. Ijinkan hasratku bersandar dihatimu agar rasa ini bisa memberi kehangatan di dalam hatimu" - Roman Picisan
"Seseorang berkata, ada satu cara membuat wanita jatuh cinta... yaitu buatlah dia tertawa.. Namun ku tak pernah bisa karena.. saat dia tertawa, Justru diriku yang semakin cinta" - Roman Picisan
"Ada banyak panggilanmu bunda, mama, atau ibu Satu yang pasti, panggilan itu lebih mulia daripada ratu Kau relakan tubuhmu, sebagai pintu masuk kami ke dunia ini Kau hancurkan egomu, demi hadirkan tawa Dibalik derai tangis kami, kau adalah pelangi dalam jiwaku Kau lah kehangatan, disaat aku lelap dalam pangkuanmu" - Roman Picisan
"Orang bilang.. Hati butuh seseorang tuk berlabuh.. Aku tak setuju.. Karena berlabuh bisa berlayar lagi Dan meninggalkan luka hati.. hatiku butuh tempat perhentian abadi tanpa mencari lagi.. aku berharap.. itu ada pada wulandari" - Roman Picisan
"Harta paling berharga adalah waktu Warisan paling tak ternilai adalah kesetiaan Jika keduanya, kudapat darimu Ku tak inginkan lagi semua yang semu.." - Roman Picisan
"Harta paling berharga adalah waktu Warisan paling tak ternilai adalah kesetiaan Jika keduanya, kudapat darimu Ku tak inginkan lagi semua yang semu.." - Roman Picisan
"Cinta..tidak pernah salah Namun cinta..tak selalu indah Cinta tak pernah menyiksa Dia hanya menguji rasa Cinta..tak akan pergi Jika hasrat ingin bersama Selalu kembali" - Roman Picisan
"Perempuan itu.. Bernama Wulandari Bulan purnama artinya Bahkan bidadari Pesonanya.. membawa warna indah dalam pandanganku Senyumannya.. Menyerap udara di sekelilingku" - Roman Picisan
"Keindahan ini bernama Wulandari yang mengalirkan hangat, dalam setiap aliran rinduku Kenyamanan ini masih tentang Wulandari yang selalu membawaku kepada pengharapan hatiku Kini aku hanya bisa berucap lirih tentang waktu andai sang waktu tak pernah berakhir wulandari.. pasti tetap bersamaku" - Roman Picisan
"Matamu memikat.. Tawamu mengikat.. Bohong jika aku tak terpikat.. Tapi dayaku.. Sebatas pandang.. Tanpa hak memiliki.. Tanpa rasa kuasa menyayangi.." - Roman Picisan
"Papa.. Kau membuatku percaya Kalau cinta itu ada Dari caramu mencintaiku. Papa.. Bagiku mama sangat berharga Tapi sayangku padamu Juga tak terkira Papa.. Kau telah bahagiakan aku Karena itu Aku pun ingin kau bahagia. Cerita cinta barumu terukir di tempat ini.. Tapi ku yakin Bukan melupakan yang telah pergi Karena.. Kenangan adalah harta yang abadi" - Roman Picisan
"Ku bohong kalau ku tak rindu Karena tiap hari kuterbayang Ayah dan Ibu Godaan mengintai Untuk kembali ke kampung halaman Mengiris tekadku di perantauan Tapi aku.. Aku tak boleh lemah Aku tau aku tak boleh kalah Biarlah lautan rindu ini Kubalas dengan kebanggaan Yang akan aku bawa pulang" - Roman Picisan
"Rindu.. Kau remas hatiku Saat hasrat ingin bertemu Tapi terhalang oleh waktu Waktu.. Jika nanti terobati rinduku Ku mohon hentikan detikmu Agar aku bisa bersamanya selalu" - Roman Picisan
"Waktu berputar Namun hatiku Tak kunjung pintar Kembali berdarah Selalu bernanah Saat menghampiri Penolakanmu Setiap tak dapat Disambutmu.." - Roman Picisan
"Di hujung musim yang menyisakan dingin Daun-daun berguguran. Pohon-pohon bertumbangan Akar-akar pun berteriak Tanah pun kering kerontang. Kemana hujan yang ku rindu Kemana pula pelangi yang kutunggu Mungkin memang mereka.. Mereka ingin mati. Mungkin pula mereka memang tak peduli lagi... Pada manusia Yang tak bisa menjaga berkah Ilahi" - Roman Picisan
"Hormat untuk Sang saka romansaku Terima kasih pada Sang Pencipta Atas Wulandari Yang kau ciptakan.." -Roman Picisan
"Matamu terbuka.. Sebelum mentari ada Langkah mu tegak tercipta Mengejar impian dunia. Uang.. Bagimu yang utama Waktu.. Hanya bagi dia semata Keluarga.. itu nomor dua Persahabatan.. Sudah tiada artinya. Namun apa yang kau dapat kawan Hanyalah aroma kehampaan Rasa puas tak kunjung datang Dan harimu berakhir Karena takdir Tuhan. Dikelilingi sahabat dan keluarga Mereka menangisi kepergianmu bukan uangmu" - Roman Picisan
"Aku melihat cinta di kejauhan.. Indah tatapnya.. Manis senyumnya.. Ku kira.. Dia kan datang.. Nyata nya hanya menaruh angan.. Hatiku diam.. Meratap takdir yang ku genggam. Ku tenun harapan.. Tapi Tuhan yang punya ketentuan." - Roman Picisan
"Roda mesin yang ku naiki ini.. Terus menjauh.. Apa dia kembalipun.. Aku tak tau.. Yang kini ku tau.. Hanya Wulandari.. Yang searang jauh dan ku rindu.. Yang sekarang jauh Dari tatapan mataku.. - Roman Picisan
"Biarpun jarak membentang Mata tak bisa saling memandang.. Ku biarkan kata-kata berkelana Menembus hati yang jauh Menghapus.. Semua air mata yang jatuh"- Roman Picisan
"Penyesalanku membuncah tak terbendung Saat kusadari.. Ku tak mampu membuatmu terlindung Hati dan jiwaku luluh lantak Saat kulihat keindahan di hadapanku terkoyak Andaikan keajaiban tercipta untukku Ku ingin hadirkan peduliku ke sisimu" - Roman Picisan
"Bapak.. Kulihat gurat lelah di wajahmu Membias menyapu senyum di bibirmu Tapi aku tau Lelahmu tak memudarkan kasih sayangmu Mak, Kaulah pelangi diruang damaiku Kau hempaskan peluh dengan kasihmu Agar damai ini selalu hangat bersamaku Lalu.. Kulihat malaikat kecil yang kusebut adik Tersenyum membawa damai Tertawa ceria membawa suka Bukan harta yang menjadi warisan tak terperih Namun keluarga yang saling menyayangi"- Roman Picisan
"Rindu.. Kau remas hatiku saat hasrat ingin bertemu Tapi terhalang oleh waktu Waktu.. Jika nanti terobati rinduku Kumohon hentikan detikmu Agar aku bisa selamanya selalu" - Roman Picisan
"Pelangi itu, kini bisa kulihat lagi warnanya senyum itu, kini bisa kurasakan lagi manisnya Bidadari itu, masih tetap sama indahnya Masih tetap sama namanya masih tetap Wulandari yang ku puja" - Roman Picisan
"Ini bukan tentang romansa Tapi ini tentang arti bersama Saat tangan terbiasa merangkul Kini patah karena ego yang terkumpul Sahabat.. Langkah kita biarlah terus beriringan Tanpa ada amarah di angan Jangan biarkan dahan kita patah Jangan biarkan persahabatan terbelah Kau lah.. Arti bersama yang sesungguhnya" - Roman Picisan
"Malam ini.. Ku tatap jelaga hitam Menyelimuti hati yang terperosok dalam.. Aku sesak.. Aku tenggelam dalam dendam Aku teriak.. Dalam amarah dan gigi gemertak Ku butuh kedamaian.. Untuk meraihku dari ruang hampa yang gelap Dari dendam yang membuat pengap Hampiriku wahai ikhlas Karena ku tak ingin, semakin tergilas" -Roman Picisan
"Cintaku sederhana.. Saat ku lihat bidadariku tersenyum, Kupastikan dia akan ada di pelukku.. Takkan pernah ku biarkan siapapun merampas Keindahan pelangi di matanya Rasaku juga tetap sama.. Biar pelangi itu.. Belum tentu bisa ku genggam.. Tapi ku selalu menatap warna indahnya.." - Roman Picisan
"Hitam menyelimuti langitku, melahap senjaku Wahai malam, Gelapmu sungguh kelam Membuatku tak mampu terpejam Wahai bintang gemerlap, Bersinarlah kerlip-kerlap Terangi langit itu, Sinari hatiku" - Roman Picisan
"Kupikir.. Aku sudah membuat semua orang iri Karena ku terbang bersama bidadari Khayalku membumbung ke angkasa Anganku.. Menari melintasi cakrawala Namun.. Seketika badai menghajar Meremukan khayalku tanpa ampun Menghempas anganku bagai lapas Kini ku terdiam dalam perih Meratapi bidadari yang tak mampu ku raih" - Roman Picisan
"Bulan purnama itu merintih Bidadariku tertatih Senyumannya tak bisa kunikmati Cerianya tak hadir pagi ini Sembuhlah purnamaku Sehatlah bidadariku Karena aku tidak mampu Melewati satu hari tanpa tawamu" - Roman Picisan
"Ya Allah Hamba tak punya hak untuk meminta kepadamu Agar semua permasalahan ini pergi dari hamba Tapi hamba mohon kepadamu ya Allah Berikanlah kekuatan dan kesabaran Agar hamba bisa menjalani ini semua Dan buatlah hamba percaya Akan ada rencanamu yang indah di balik semua ini" - Roman Picisan
Ku ingin terbang kelangit itu menggapai bintang nan cemerlang tuk ku persembahkan pada bapak ku Ku mau menyelam samudra mendapatkan mutiara nan berkilau untuk ku mahkotakan pada mamak ku namun.. yang kudapat hanyalah pecahan kaca yang merobek harapa bapak menjadi luka yang menghancurkan mimpi mamak - Roman Picisan
Cintaku sederhana.. Hanya ingin disisi wulandari.. Menjaga bulan purnamaku tanpa henti.. Melindungi bidadariku tanpa terganti.. Namun... Takdir memaksa cinta ini menjadi kering.. Hanya sebagai hiasan dingding.. Karena dianggap tak pantas bersanding - Roman Picisan
Jantungku bergetar hebat Setiap khawatirkanmu Nadiku bergetar kuat Setiap ku tahu kau terluka Harusnya kau tahu Aku bukan dewa Aku tak selalu mampu menjaga Namun tak sanggup bila kau celaka - Roman Picisan
"Mataku menolak tak untuk percaya Memaksaku melihat kau Terbaring tak berdaya Ku menangis pilu Saat ku tau Dia yang mampu jagai dirimu Wajahku seperti tertampar Egoku menggelepar Karna ku tak berguna Karna ku tak menjadi pahlawanmu" - Roman Picisan
"Ingin ku remehkan cemburuku Tapi ku tak mampu Karna hitamnya menutup relungku Haruskah ku kasihani cintaku yang kini terluka karna sembilu Dadaku sesak Nalarku terisak Saat aku mulai tertatih Pada cinta yang semakin perih" - Roman Picisan
"Aku percaya.. Persahabatan ini Telah dewasa pada akhirnya Dia memberi nyaman dengan tawa Dia bahagia dengan kebersamaan Dia tulus dengan pengorbanan Persahabatan ini tak selalu saling memuji Tidak juga ada niat untuk menyakiti" - Roman Picisan
"Bulan purnamaku Kenapa harus ku lihat kau tak Bersinar cemerlang Bidadariku, Kenapa harus air itu basahi Wajahmu yang jelita Taukah kamu.. Hatiku merintih Saat kulihat kau bersedih" Taukah kamu, Jiwaku merontah Untuk selalu membuatmu tertawa" - Roman Picisan
"Kalau tidak ada rasa Mana mungkin hati ini bergetar Setiap menatapmu.. Kalau tidak ada cinta Pasti hatiku tak peduli Melihat tangismu.. Ya Tuhan.. Kalau cinta ku benar sederhana Kenapa harus ada rasa yang rumit ini.." -Roman Picisan
"Lagi-lagi aku salah Ku kira hari ini sudah cukup Namun perjuanganku untukmu Masih terus berlanjut Kukira aku harus menjauh Namun didekatmu Selalu menjadi tugasku Kuharap aku akan selalu salah Sesalah saat aku mengira Kau bukan jodohku" - Roman Picisan
"Sekarang.. Aku baru paham kecantikan bidadari Setelah melihat kau didepan mata Sekarang.. Ku mengerti keindahan bulan purnama Setelah menikmati cahayamu ditempat ini Seandainya ku bisa menawar waktu Kan ku minta dia tunduk padaku Tetaplah keindahan itu nyata Agar aku bisa damai dalam cinta" - Roman Picisan
"Tuhan.. Izinku menari Karena telah ku sadari.. Rasa ini bukan milik ku sendiri Tuhan.. Iringi ku bernyanyi Karena ku kantungi sebuah bukti Detik ini.. Kuserahkan seluruh hati dan asaku Hanya kepada satu nama Namanya Wulandari Bulan purnama artinya Bahkan bidadari" - Roman Picisan
"Maafku mungkin tak seberapa Tapi ku ucapkan Dengan sepenuh jiwa Maaf.. Ku sering buatmu kecewa Buatmu tak percaya Buatmu tak bisa bedakan Rasa atau bercanda Tapi cukup sampai disini kebohongan ini yang ku ingin.. Cinta kita.. Di ukir mulai dari sini.." - Roman Picisan
"Bidadari itu kini menjadi milikku
Yang Tuhan titipkan untukku jaga
Harus ku pastikan
Dia baik-baik saja
Ku kerahkan segala upaya
Agar dia tak terluka
Karena menatap senyumannya
Membuatku percaya
Kalau semua ini nyata" - Roman Picisan
"Selamat malam bulan purnamaku
Tidur nyenyak bidadariku" - Roman Picisan
"Belantara hidup ini
Begitu indah ku pijak
Disini aku merangkul sahabatku
Dan disana kupeluk bidadari cintaku
Tuhan..
Jangan hadapkan aku
Pada kata memilih
Karena sahabat atau cintaku
Keduanya begitu berarti
Jangan sampai ada yang terlukai" - Roman Picisan
"Sakit diraga ini
Masih bisa kutangani
Tapi kalau hati ini terlukai
Ku hanya bisa mensyukuri
Sesakit apapun kurasa pada badan ini
Semua akan kalah dengan secuil perih di hati
Inikah sakitnya patah hati
Mengiris perih yang tak terperi
Biarlah sedih ini kunikmati
Dan kujalani pedih ini
Dengan hati" - Roman Picisan
"mencintaimu adalah pilihan
dicintai oleh mu kuanggap anugerah
menyakitimu kujaga dengan segenap upaya
disakiti olehmu kuterima semampu raga" - Roman Picisan
"Saat kulihat matahari terbenam
Munculah bulan yang menawan
Dan bintang yang rupawan
Sinarnya pun indah menyinari dunia
Tapi sinar indah itu kalah oleh seseorang
Seseorang dengan hati dan senyuman bidadari
Seseorang yang membawa cinta yang tulus
Seseorang yang memberikan kasih yang putih
Tuhan..
Akankah bidadari itu tercipta selamanya untukku
Akankah diriku ini selamanya tercipta untuknya" - Roman Picisan
"Tuhan..
apakah ini mimpi
bidadariku tak inginkanku lagi
Tuhan..
Apakah harapanku agar sang purnama
Tak pernah pergi terlalu tinggi
Ku hanya ingin cinta yang sederhana
Ku hanya mau menjaga
Kebersamaan ini selamanya" - Roman Picisan
"Ini bukan sekedar pertolongan
Atau agar di anggap pahlawan
Tapi harus kucoba yakinkan
Hasratku bukan hanya mainan" - Roman Picisan
"Jangan tanyakan siapa aku,
Karena aku akan selalu menjadi
Seseorang yang memujamu
Laki-laki mencintaimu,
Apapun rasamu saat ini
Aku tidak peduli
Karena rasaku yang besar ini
Sudah teruji.." - Roman Picisan
"Kita sepakat mengawali semua ini,
Tapi kau sepihak mengakhiri..
Kita berjanji perjuangkan kebersamaan ini,
Tapi kau menyerah tanpa kusetujui..
Padahal rasa ini milik kita..
Kenapa hanya aku yang tersiksa..
Padahal..
Masih ku ingat ikrar cinta kita
Kenapa sekarang kita
Tak bertegur sapa.." - Roman Picisan
"Wulandari..
Benar aku jatuh hati padamu
Dan ku bahagia karena kau
Masih disisiku
tetap menjadi milikku
Walaupun..
Aku masih belajar menikmati Syahdu rindumu
Jangan pernah meminta janji
Agar kau selalu ku sayangi
Tanggung jawab cintaku adalah nyawa..
Meskipun tak sempurna..
Seperti dewa.." - Roman Picisan
"Matahari gak perlu ngomong
Kalau dia bersinar
Langit juga gak berisik
Menyatakan kalau dia tinggi
Karena apa..
Karena lo akan tau dengan sendirinya" - Roman Picisan
"Bulan purnama hadir di angkasa
Menerangi dunia..
Wulandari hadir di SMA 712,
Membuat duniaku berwarna,
Tidur nyenyak bidadariku.." - Roman Picisan
"Maaf..
Adalah satu kata sederhana
yang melegakan jiwa
Maaf..
Empat huruf biasa
Namun melapangkan hati
Menyinari wajah kami
Memberikan kesempatan
bagi cinta
Untuk tumbuh kembali" - Roman Picisan
"Melihatmu bersusah..
Hatiku resah
Bulan purnama..
Izinkan aku yang jalani susahmu..
Lelah cukup untuk tangan dan kakiku..
Jangan tangan kaki bidadariku.." - Roman Picisan
"Terima kasih Ya Allah
Atas segala nikmat rezeki dan karuniaMu
Ya Allah hamba percaya
Bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan
Semua atas kehendak dan izinMu Ya Allah
Ya Allah..
Ku serahkan semua langkah dalam hidupku padaMu
Tuntunlah hamba ke jalanmu yang benar
Lindungilah hamba dan semua orang yang hamba sayangi
Yaitu mamak, bapak, adik hamba Yola dan Wulandari" - Roman Picisan
"Kebersamaan ini indah
Takkan pernah
Kubiarkan bidadariku pergi
Takkan kubiarkan
Bulan purnama terganti
Andai waktu tak tersekat
Kan ku biarkan
Keindahan ini terus terikat" - Roman Picisan
"Laki-laki
Kau diciptakan penuh tenaga
Karna kau harus berkorban
Untuk keluarga
Bukan menyiksa jiwa dan raga" - Roman Picisan
"Pak..
Walaupun kata-katamu kasar
Ku tau kau berhati besar
Pak..
Aku janji padamu
Peluh keringatmu
Akan ku balas dengan semangatku
Air matamu
Akan kubayar dengan prestasiku
Tak berani ku janjikan gunung padamu
Tapi ku pastikan, ku takkan buatmu malu" - Roman Picisan
"Tentang rasaku yang sederhana
Hanya ingin tak berpisah lagi
Tapi kenapa..
Awan mendung menghiasi indahnya langit
Kenapa..
Mentari menarik diri beri hangatnya lagi
Kenapa semesta
Selalu mencari celah untuk menghalangi" - Roman Picisan
"Keselamatnmu..
kini menjadi tugasku
Menjagamu..
Sama seperti menjaga hidupku
Inilah janji hati
Yang akan selalu kutepati
Hidup pun akan ku beri
Asal Wulandari
Tak tersakiti" - Roman Picisan
"Ketika romansa..
Menjadi sebuah rahasia..
Bersembunyi menjadi pilihan bersama..
Berikan kami sedikit waktu lagi..
Jika tiba saatnya nanti..
Mereka akan mengerti..
Bahwa cinta kami..
Sepadan..
Dengan semua pengorbanan ini.." - Roman Picisan
"Guruku, saat aku baru mengenal aksara..
kaupun ajari aku menghitung angka..
Saat aku baru mengerti bahasa
Kaupun ajari aku tentang logika
Guru, kaulah pahlawan dalam kepintaranku,
Kaulah pembimbing sukses masa depanku,
Terima kasih guru atas ilmu yang berguna untukku" - Roman Picisan
"Aku memang cinta..
Tapi ku tak perlu meratap saat rindu meluap
Dan kutambah bedak pada hiasan wajahmu
Agar wajahmu terlihat lebih manis
Akan kuwarnai mukamu dengan lipstik
Agar bibirmu merah merona.." - Roman Picisan
"Saat hujan telah selesaikan tugasnya,
Senja datang penuh dengan pesona,
Langitpun kirimkan indahnya pelangi,
Mengantar wangi sejuta peri..
Meskipun disana ada kilau para putri,
tapi bagiku..
Hanya satu yang pantas jadi bidadari..
Wulandari, yang takkan bisa buatku pergi" - Roman Picisan
"Orang bijak bilang..
Bermimpilah yang tinggi..
Tapi jangan lupa berjuang..
Agar kau bisa menggapai sang mimpi..
Aku..
Pernah bermimpi menggapai bidadari..
Dan hari ini..
Aku tertawa bersama bidadariku..
Wulandari.." - Roman Picisan
"Rasa apakah ini..
Pisau tak menyakiti kulitku..
Tapi ku merasa perih..
Api tak melukai tubuhku..
Tapi panas membara menyelimuti..
Mungkinkah ini cinta..?
Pada dia..
Yang sudah ada yang punya.." - Roman Picisan
"Kau dan aku menyusuri jalan berliku..
Kerikil tajam sakiti kedua kaki ku..
Angin dingin menusuk tubuhmu..
Akankah kita berhenti sampai disini..
Ataukah kita saling melengkapi..
Dimana aku ciptakan kehangatan api.."
Dan kau menyemat kain menjadi alas kaki.." - Roman Picisan
"Aku berbuat baik..
Tapi mereka menghakimi..
Aku sadar ini adalah ketentuan Tuhan..
Yang sedang mengajarkanku keikhlasan..
Ya Allah..
Jika ini memang ujian darimu
Kuatkanlah aku
Jangan biarkan imanku jauh..
Hanya karena setitik pedih darimu" - Roman Picisan
"Aku takut menyayangimu
Tapi aku sayang
Aku takut jatuh cinta padamu
Tapi aku makin cinta
Kini ku takut kehilanganmu
Tapi kau tak hilang
Terima kasih bidadari
Terima kasih wulandari" - Roman Picisan
"Ku pijak tanah ternyata duri..
Saat ku rasakan ujian ilahi..
Namun ku lihat senyum sang putri disana..
Begitu penuh pesona..
Menarik luka yang ku rasa..
Tuhan..
Biarlah ku tanggung semua beban dan derita..
Asal tetap ku lihat senyuman bidadariku disana.." - Roman Picisan
"Keindahan ini sedang indah-indahnya
Membuatku bertanya-tanya..
Apakah ini nyata..
Atau hanya halusinasi mata..
Yang ku mampu lakukan hanya berdo'a..
Agar Tuhan..
Selalu menjaga aku dan rasa..
Kamu dan cinta..
Menjaga romansa..
Milik kita.." - Roman Picisan
"Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya
Persahabatanku ku agungkan di nadiku
Tekadku ada di pundak mereka
Harapanku kokoh
Dalam genggaman mereka
Keharuan mana yang bisa ku dustakan
Melihat ketulusan yang tak terbantahkan
Semangat mereka begitu membara
Mencari keadilan yang tak bermuara" - Roman Picisan
"Dulu..
Waktu kau anggap musuh
Karna berputar teramat lambat
Namun sejak mengenalmu
Waktu berputar kian cepat
Bagai melayang
Seperti hatiku yang bahagia
Hingga ku merasa seakan terbang" - Roman Picisan
"Ini tentang aku yang berusaha bertahan
Saat kabar itu menghujam kepastian
Apa yang harus aku lakukan?
Saat bidadariku terbang dengan seseorang
Tapi tidak,
Peri cintaku tak mungkin hilang
Karena wanginya kan slalu ku pegang
Tak peduli langit berguncang
Wulandari..
Ku mohon padamu
Jangan buatku merasa terbuang" - Roman Picisan
Untuk anda yang ingin update terbarunya anda bisa lihat di sini Kumpulan Puisi Arbani Yazis Pada Sinteron Roman Picisan
"Apa yang sudah kukatakan?
Dengan pongah aku bicara kejujuran..
Padahal aku menyimpan kebohongan..
Sembunyikan romansa dengan bidadariku..
Biarkan purnamaku tertutup awan..
Karena mengakuinya mengundang amarah,
Menghujamkan luka, di hati orang-orang
Yang kami cinta.." - Roman Picisan
"Apa salahku?
Kenapa kebersamaan kami selalu diganggu..
Kenapa masalah datang
Mencuri kebersamaan dalam waktu..
Jangan pergi bidadariku
Jangan biarkan ku sendiri tersedu.." - Roman Picisan
"Pak, harusnya kau kukagumi..
Sepatutnya kau kuidolakan..
Tapi justru kau hujani kami dengan pukulan..
Kau rampas senyum menjadi tangisan..
Pak, kau imam dalam rumah tangga..
Tapi kenapa kau harus membuat kami
Tak berdaya.. " - Karin
"Yang ku tahu aku cinta..
Tapi kau anggap teman saja..
Yang ku rasa ada getar jiwa..
Tapi kenapa kau tak merasa..
Haruskah aku teriakan rasa..
Ataukah..
Aku harus memendam selamanya.." - Karin
"Jangan minta ku ikat hatimu dengan benda
Karena ku ingin mengikatnya dengan cinta
Cincin itu memang menawan
Tapi cintaku lebih mendalam
Akan kuganti hikayat cintaku dengan umpama
Karena cintaku..
Jauh lebih sempurna" - Roman Picisan
"Kami masih disini
Menanti walaupun tak pasti
Harapkan restu orang tua menghampiri
Hilangkan semua keraguan hati
Dukunglah kami wahai semesta
Lindungi perjuangan ini
Sang Maha Pencipta
Agar restu ini nyata
Agar cinta ini dapat terjaga" - Roman Picisan
"Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta kita sekuat karang..
Jangan biarkan rindu terkikis..
Jangan biarkan harapan kita menipis.." - Roman Picisan
"Aku benci dengan nada tunggu di hp ku..
Membiarkanku dalam ketidakpastian..
Merebakkan kepedihan tanpa kepedulian..
Bidadariku..
Jawablah panggilanku..
Jangan menggantungku untuk mendengar suaramu..
Ku rindu dengar kau sebut namaku..
Ku nestapa tak mendengar tawamu.." - Roman Picisan
"Bulan purnamaku yang cantik
Kenapa kau buatku tak berkutik
Bidadari yang ku puja
Kapan kau berikan maaf yang tenangkan jiwa
Jangan pernah kau berpikir
Aku akan menyerah
Karena aku..
Tidak pernah kenal lelah
Untuk kembali menggapaimu
Untuk cairkan beku hatimu" - Roman Picisan
"Rasa apakah ini
Perih mengiris hatiku
Sakitnya menghujam jantungku
Wahai bidadari pemikat jiwaku
Tak pernah kusangka
Begitu besar artimu
Tak pernah ku mengira
Diammu..
Merampas bahagiaku.." - Roman Picisan
"Sudah ku ucapkan maaf
Tapi hatimu tetap keras
Sudah kukatakan cinta
Tapi kau tak peduli juga
Apalagi..
Yang harus kulakukan wahai bidadari..
Masih adakah peduli untukku
Di hati..
Atau sudah kau sapu bersih..
Dengan benci.." - Roman Picisan
"Ku ingin jadi alasan dibalik tawamu
Bukan menjadi debu yang merebakkan air matamu
Bidadariku..
Berikanlah sedikit waktu
Akan kubuktikan padamu
Rasaku tak pernah ingin menipu
Ku mohon bertahanlah..
Jangan buat asaku menjadi patah" - Roman Picisan
"Kau ada di dekatku..
Bahkan ku dapat memelukmu..
Tapi jiwamu tak ku rasakan..
Hatimu juga tak ku dapatkan..
Dingin..
Tatapanmu pun membeku..
Perih ku rasa saat kau menolakku..
Bidadari..
Kapankah ini akan berakhir..
Akankah es kebencian di hatimu mencair.." - Roman Picisan
"Wulandari..
Saat ku miliki dirimu..
Ku paham arti kata abadi..
Karena kau..
Telah terpaku di hati..
Karena kau..
Selamanya tak akan terganti..
Menjagamu adalah janjiku..
Melihat air matamu..
Adalah deritaku..
Karena harapanku cuma satu..
Bahagiakanmu..
Buatmu tersenyum selalu.." - Roman Picisan
"Kuterbaring tanpa daya..
Tak mampu menyapa..
kehilangan hak untuk berkata-kata..
Namun kumohon
Hapuslah air mata
Jangan menangis,
Ataupun bernestapa..
Karena aku,
Takkan menyerah bergitu saja.." - Roman Picisan
"Mataku tertutup
Namun jantungku tetap berdegup
Wulandari..
Kumohon jangan berpikir tuk pergi
Bidadariku
Jangan buat aku gugup
Karena kehilanganmu..
Aku tak sanggup" - Roman Picisan
"Beruntungnya wanita itu
Yang selalu dapatkan hatimu
Sedangkan aku..
Hanya bisa memandangimu
Mati-matian kuhancurkan iri
Karena ku tak mau
Cerita ini mendengki" - Karin
"Luka ini sakit mengiris
Namun hatiku lebih menangis
Kenapa masih tiada kata terucap
Apakah rasamu telah menguap
Apakah bencimu tak terobati
Apakah pengorbanan ini tak cukup berarti" - Roman Picisan
"Hai bulan purnama yang sedang tenggelam
Ingatkah kau hari ini tanggal enam
Sudah sebulan kita menjalani romansa
Menumbuhkan cinta
Ku ingin kau selalu percaya
Bahwa ku tak ingin menabur luka membuatmu kecewa
Tetaplah menjadi bidadari, yang selalu dapat ku genggam
Yang selalu dapat ku saksikan senyumnya
Yang selalu dapat ku cinta" - Roman Picisan
"Kupikir tanggal enam
Adalah tanggal yang indah
Tanggal bersejarah
Namun kini..
Tanggal enam membuat hatiku berdarah
Kenapa permintaanmu begitu sulit
Kenapa disaat
Hatiku sudah kau lilit..
Tak bisakah
Kau biarkan aku kembali
Tak mampukah kita rajut
Kebersamaan ini lagi" - Roman Picisan
"Walau memilikimu hanyalah angan..
Tapi kau ukir wajahku dengan senyuman..
Hatimu memang miliknya,
Tapi ada di dekatmu saja aku bahagia..
Tak peduli hanya kau anggap teman..
Yang penting..
Ku merasa nyaman.." - Karin
"Hari terasa lambat merangkak,
Bahkan jam dinding
Seakan tak bergerak
Alasannya hanya satu
Karna kujalani semua
Tanpa hadirmu
Jangan sembunyi bulan purnama
Ku haus cahayamu sirami raga
Jangan pergi wahai bidadari
Rasaku layu
Jika senyummu tak menghiasi" - Roman Picisan
"Rasaku menggelepar
Saat pipi ini kau tampar
Romansaku berduka
Saat kau pergi dengan dia
Kenapa kau suruh aku pergi
Padahal kau tempatku untuk kembali
Kemana lagi cintaku harus berpijak
Kalau kau pergi..
Tanpa menginggalkan jejak" - Roman Picisan
"Walaupun rasamu telah musnah
Bagiku..
Rasa ini tetap yang terindah..
Wahai purnamaku yang jelita..
Lupakah engkau janji kita..
Yang terangkai saat indahnya senja..
Ku mohon..
Tetaplah cahayamu terjaga..
Agar aku..
Tak akan kehilangan cinta kita.." - Roman Picisan
"Cinta ini buatku jadi penakut
Aku takut terbang ke langit
Jika nanti dihempaskan tanpa pamit
Aku takut berangan
Jika nanti di buang tanpa kenangan
Kau terlalu hebat untuk ku dapat
Kau terlalu sempurna untuk ku cinta
Sementara aku
Hanya seorang wanita biasa" - Karin
"Ada apa dengan rasaku..
Apakah cintaku mengaku kalah..
Apakah sang pujangga telah menyerah..
Aku tetap tak tau..
Yang ku tau aku merasa khawatir..
Karena slalu ku saksikan air matamu saat ku hadir..
Hari ini..
Ku putuskan untuk menyingkir..
Agar senyum di wajahmu kembali terukir.." - Roman Picisan
"Kamu..
Adalah keindahan favorit ku
Mataku selalu tertuju padamu
Menghindarimu..
Sungguh aku tak mau
Tapi ku paksa raga ini untuk setuju
Walaupun rasaku menangis pilu" - Roman Picisan
"Cinta ini di injak-injak..
Oleh mereka yang congkak dan tak bijak..
Ku sadar badai ini terlalu hebat..
Hingga pertahanan cintaku hampir karam..
Tapi aku coba ..
Kalau cinta kami sempurna..
Kami pasti mampu bertahan..
Cinta kami takkan tenggelam.." - Roman Picisan
"Sesaat kemarin
Ku kehilangan pesonamu..
Tapi kini
Ku bisa rasakan kehangatanmu..
Kumohon..
Jangan pernah kau membisu lagi..
Jangan berpikir untuk lari lagi..
Karena diammu, memadamkan senyumku..
Pergimu..
Membutakan arah langkahku..
Tetaplah kau di sampingku..
Karena kita..
Adalah dua jiwa..
Yang menjadi satu.." - Roman Picisan
"Romansa ku bernyanyi penuh nada..
Rasaku menari luapkan bahagia..
Tak pernah ku sangka bercanda denganmu
Menjadi begitu berharga..
Hari-hari bersamamu tak pernah ingin kulupa
Tuhan..
Jagalah kemesraan ini..
Biarkan restu semesta
Iringi langkah kami.." - Roman Picisan
"Di kala senyummu..
Mampu menepis sunyiku..
Percayalah..
Sejak saat itu..
Tangis pun ku sebut tawa..
Dan jangan pernah sekali-kali
kau bertanya kepadaku..
Mengapa aku mencintaimu..
Karena Hawa tak pernah bertanya kepada Adam
Mengapa ia di ciptakan.." - Samuel
"Memag hanya selembar kertas..
Tapi membuat jantungku berdebar keras..
Surat itu buatku khawatir..
Akan membuat hubungan ini berakhir..
Ku mohin bidadariku..
Jangan pernah kau berikan jarak untukku..
Karena ku sadar..
Ku tak mungkin bisa jauh..
Meskipun dari bayanganmu.." - Roman Picisan
"Cintaku padamu adalah pasti..
Jangan kau tuntut pengorbanan..
Karena jiwapun rela ku berikan..
Jangan kau iju kesetiaanku..
Karena berpalingpun aku tak mampu..
Jarak bisa pisahkan kita..
Tapi waktu akan persatukan kita selamanya.." - Roman Picisan
Nah itulah ada beberapa puisi romantis yang di bawakan pada sinetron roman picisan yang membuat baper para pemirsa,dan masih ada lagi yang belum keluar puisi-puisi romantis roman picisan saya akan selalu update setiap hari.
Demikian kumpulan puisi roman picisan yang dapat saya kumpulkan dari berbagai sumber, semoga artikel ini bermanfaat ya, dan terima kasih juga atas kunjungannya. Jangan lupa share ya artikel ini agar semua orang yang membaca puisi roman picisan ini semakin romantis.
Kode Iklan Bawah Artikel
Artikel Terkait
Kode Iklan Tengah Artikel