Always do your Best ! and let God do the rest !

6 Tips Mudah Menyimpan ASI (air susu ibu) yang Benar dan Tepat

6 Tips Mudah Menyimpan ASI (air susu ibu) yang Benar dan Tepat - Seperti yang bunda ketahui ASI (air susu ibu) Merupakan makanan terbaik bagi bayi. tetapi tuntutan profesi menciptakan sebagian besar ibu mengalami kekhawatiran sebab tak bisa memberikan ASI (air susu ibu) buat buah hatinya. tetapi bunda tak perlu cemas dengan memperhatikan tips menyimpan ASI (air susu ibu) yang tepat, bunda mASI (air susu ibu)h tetap bisa memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil tanpa menyusutkan nutrisi-nutrisi yang ada di dalam ASI (air susu ibu). Sewaktu bunda memahami panduan yang tepat dalam menyimpan ASI (air susu ibu), tak akan terjadi kasus berbahaya bagi kebugaran Anak.

tips menyimpan ASI


Memerah ASI (air susu ibu) yang tepat bisa menjaga kualitas dan kuantitas ASI (air susu ibu) tersbut. Sebelum memerah ASI (air susu ibu), pastikan bunda dalam keadaan bersih dan steril. Sebab pencernaan bayi yang belom komplet sangatlah rentan terhadap gangguan pencernaan. Setelah mengumbah lengan, sajikan wadah penyimpanan yang bersih pula, mirip botol kaca ataupu kontainer plastik yang memiliki tutup rapat. Jika memilih botol plastik, pastikan bunda memilih bahan plastik yang aman yaitu yang terbebas dari bisphenol A (BPA). Kasus yang perlu diperhatikan lainnya yaitu jangan mencampurkan ASI (air susu ibu) yang sudah dibekukan dan yang mASI (air susu ibu)h baru atas wadah yang disimpan.

Penasaran kan? Berikut merupakan metode menyimpan ASI (air susu ibu) yang tepat dan tepat yang mesti dibisai.

1. Perhatikan Dalam Memerah ASI (air susu ibu)

Jika sibuk bekerja, bunda bisa memerah ASI (air susu ibu) minimal dua kali dalam sehari alias tiga kali dalam jangka tempo 2 hingga 3 jam. Umumnya ASI (air susu ibu) akan kian berlimpah diproduksi di pagi hari, supaya ASI (air susu ibu) keluar kian berlimpah, gunakanlah lengan buat memerahnya. Saat memerah ASI (air susu ibu), pastikan lengan dalam keadaan higienis. Lain dari pada itu, bunda sekarang bisa memakai alat pompa ASI (air susu ibu). Setelah dipakai, jangan lupa buat mengumbah alat pompa hingga bersih.

2. Memberikan Label Atas Botol Kaca

Yang pertama-tama merupakan dengan metode memberikan label berupa tanggal, gelar dan pula jam pemerahan dan pastikan bunda menutup rapat botol terbilang jika sudah diisi dengan ASI (air susu ibu). ASI (air susu ibu) yang disimpan atas kulkas bisa bertahan 5 hingga 7 hari yang akan datang, jika bunda menyimpannya di freezer ASI (air susu ibu) bisa bertahan hingga 6 bulan. Sedangkan jika bunda menyimpannya atas ruangan bersuhu netral ASI (air susu ibu) cuma bisa bertahan hingga 10 jam. Sebaiknya maraknya ASI (air susu ibu) yang disimpan setara dengan jumlah susu yang diminum bayi dalam sekali tempo. Kasus ini supaya susu yang disajikan kepada bayi tak terkontaminASI (air susu ibu) kuman dan tetap higienis.

3. Letakkan Botol ASI (air susu ibu) di Kulkas Area Dalam

Tips yang kedua yaitu dengan meletakkan botol ASI (air susu ibu) di kulkas area dalam. Kasus ini disebabkan jika bunda meletakkan botol ASI (air susu ibu) di pintu kulkas dan jika kulkas sering dibuka niscaya saja ini akan mempengaruhi kualitas ASI (air susu ibu) akibat perputaran dua suhu. Dengan sebab itu sebaiknya simpan ASI (air susu ibu) di kulkas area dalam. Walaupun membekukan ASI (air susu ibu) di dalam freezer bisa mengacaukan kandungan ASI (air susu ibu) yang tetap menjaganya dari infeksi kuman, walaupun begitu menyimpannya di dalam freezer tetap dianjutkan jika tempo penyajiannya mASI (air susu ibu)h cukup lama. Selain bisa disimpan di dalam lemari es, ASI (air susu ibu) yang sudah diperah pula bisa disimpan di cool box di antara tumpukan es batu di dalamnya. ASI (air susu ibu) yang disimpan di dalam cool box bisa bertahan sewaktu 24 jam.

4. Perhatikan Tata Letak ASI (air susu ibu)

Tips menyimpan ASI (air susu ibu) selanjutnya merupakan dengan memperhatikan tata letak ASI (air susu ibu) di dalam kulkas. Dalam ilmu akuntansi terkandung metode FIFO yang berarti first in first out. bunda bisa menggunakan metode ini dalam menyimpan ASI (air susu ibu) di dalam kulkas. Jadi, tatalah botol yang berisi ASI (air susu ibu) sesuai dengan urutan tempo pemerahannya. Dan pastikan botol ASI (air susu ibu) yang kian dulu masuk diletakkan di area yang paling depan hingga bunda bisa kian mudah saat mengambilnya.

5. Jangan Mencairkan ASI (air susu ibu) dengan Microwave

Saat si kecil menginginkan ASI (air susu ibu), sebaiknya bunda jangan memanaskannya dengan cara microwave. Ini disebabkan bisa mengacaukan kandungan nutrisi di dalam ASI (air susu ibu). Buat mengatASI (air susu ibu)nya bunda bisa mengaliri botol ASI (air susu ibu) dengan cara cairan suhu ruangan. Setelah itu perlahan ganti dengan mengalirinya menggunakan air yang hangat. Pastikan bunda jangan mengaliri botol susu menggunakan air yang hangat menurut langsung tetapi menurut bertahap. Rona, kekentalan dan aroma dari ASI (air susu ibu) bisa bermacam-macam tergantung dari diet yang dilakukan ibu. ASI (air susu ibu) yang sudah disimpan pula akan menunjukkan dua lapis cairan. Sebelum memberikannya atas si kecil hindari mengocok ataupun mengaduknya. Sebab bisa mengacaukan komposisi dalam ASI (air susu ibu) terbilang.

6. Jangan Biarkan Botol Terisi Penuh

Tips berikutnya ialah jangan membiarkan botol terisi penuh. Pastikan bunda memberikan ruang tersisa di dalam botol minimal 4 cm kasus ini sebab ASI (air susu ibu) bisa mengembang. Pastikan penutup ASI (air susu ibu) rapat supaya tak terkontaminASI (air susu ibu) dari udara luar. Jika ASI (air susu ibu) sudah berbau asam, jangan hingga bunda memberikannya atas si kecil. Kemungkinan besar, ASI (air susu ibu) terbilang sudah terkontaminASI (air susu ibu) oleh kuman.

Demikianlah ulasan mengenai tips menyimpan ASI (air susu ibu) yang benar dan tepat. Semoga Bermanfaat.